· 2 min read

Perbedaan Hosting vs VPS beserta Contoh Kasus

Hosting dan VPS (Virtual Private Server) adalah dua jenis layanan yang sering digunakan untuk menjalankan aplikasi web ataupun backend. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya.

Hosting dan VPS (Virtual Private Server) adalah dua jenis layanan yang sering digunakan untuk menjalankan aplikasi web ataupun backend. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya.

Hosting dan VPS (Virtual Private Server) adalah dua jenis layanan yang sering digunakan untuk menjalankan aplikasi web ataupun backend. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:

HostingVPS
ResourcesShared resources: Sumber daya server digunakan bersama dengan pengguna lainDedicated resources: Server yang kita sewa dedicated untuk kita gunakan sendiri
Akses KontrolTerbatas: Kontrol terbatas atas konfigurasi server dan software. Tidak mendapatkan akses root.Root access: Akses root memungkinkan kustomisasi lebih lanjut.
ManagedManaged: Penyedia hosting mengelola sebagian besar aspek teknis. Dari sisi pengguna, biasanya sudah disediakan cpanel untuk mempermudah konfigurasi yang diperlukan.Skalabilitas: Mudah diupgrade sesuai kebutuhan. Fleksibel: Kontrol penuh atas konfigurasi server dan software
PerformaPerforma kurang baik karena sumber daya servernya digunakan bersama dengan pengguna lain, dan biasanya ada batasan penggunaan seperti bandwith dan lainnyaPerforma umumnya lebih baik karena sumber daya server dedicated
KompleksitasMudah digunakan: Cocok untuk proyek kecil atau website statisMemerlukan pengetahuan teknis lebih untuk mengelola
HargaHarga: Umumnya lebih murah karena sumber daya dibagiLebih mahal jika dibandingkan dengan Hosting karena dedicated

Contoh kasus

  1. Andi ingin deploy web statis berupa html saja. Apa yang harus dipilih Andi?
    • Analisa kebutuhan:
      • Web statis berupa file html
    • Kesimpulan:
      • Cukup menggunakan hosting.
  2. Andi ingin deploy project laravel. Apa yang harus dipilih Andi?
    • Analisa kebutuhan:
      • Project yg akan di deploy menggunakan laravel (PHP).
    • Kesimpulan:
      • Cukup menggunakan hosting.
      • Tapi boleh juga menggunakan VPS.
  3. Budi ingin deploy backend (NestJS) dan web server side (NextJS). Apa yang harus dipilih Budi?
    • Analisa kebutuhan:
      • Backend menggunakan NestJS
        • Untuk menjalankan NestJS (atau ExpressJS, atau sejensinya), membutuhkan nodejs, nginx/apache, docker, dan bisa jadi membutuhkan installasi lainnya.
      • Web menggunakan NextJS Server Side Rendering (SSR)
        • Untuk menjalankan NextJS SSR, membutuhkan nodejs, nginx/apache, dan bisa jadi membutuhkan installasi lainnya.
    • Kesimpulan:
      • Karena membutuhkan installasi tambahan / konfigurasi lebih lanjut, maka lebih cocok menggunakan VPS.

💡 VPS umumnya lebih disukai karena memberikan fleksibilitas dan kontrol yang lebih besar, terutama untuk aplikasi yang memerlukan konfigurasi khusus atau skalabilitas.

💡 Hosting bisa menjadi pilihan yang baik untuk proyek-proyek kecil atau saat kamu ingin fokus pada pengembangan tanpa harus mengelola infrastruktur server.

Jadi, bijaklah dalam menentukan mau menggunakan VPS atau Hosting.

Gimana? Tertarik lanjut belajar deployment?

Baca juga: Daftar Pembahasan Cara Deploy Project ke Server Untuk Pemula

Baca juga: Kenapa Developer Harus Bisa Deploy Project Sendiri?

Back to Blog

Related Posts

View All Posts »